Sabtu, 27 September 2014

Welcome Home!!

Huaaaa, hari ini 27 September 2014
Akhirnyaaa, menunggu selama 9 bulan itu sungguh amat menegangkan.
Welcome home my little friends :* ikan-ikan, inilah rumah baru kalian :)
Belum siap kasih nama nih,

Welcome home juga Blue Guitar :*
semoga lancar belajar, aamiin :)

Kamis, 25 September 2014

Blue Sky-Cn Blue

Looking for a place to live in,
There’s a long way to go, dreaming of a life.
When the night has seemed to be,
Just fear at the free, it’s intertwined.

Moment of the time is giving, how do we make it when we try.
All the words could say.

Looking at the sky,
Tells the story what you see.
Just I know.
All the people say in case,
‘Cause there is just the one blue.
We might see, maybe, same clouds at the same time.
Even if another day,
We are attached with the hope of who we are.

When the days give time for losing,
Nothing’s ever been so meant to be, all the wrong.
Here is just no strength to be, no streaming what you see, The destiny…?

Everyone to say, it made a way, carry on from day to day,
Finding our part to play.

Reaching for the sky,
In the distance how we’re there.
Done by hope.
Hold your heart then there will be,
‘Cause you’re in, your the story.
We can see something, hidden in the pages say,
We are the ones whose gotta be there.
Don’t let go, the hope is in us who we are.

What if we could tell it’s gonna last somehow, we wind up.
What if we could take out all the wasted time.
Every little thing that we do, all the ways we feel.
Close your eyes, just feel it coming,
It’s getting stronger, then you see.

Looking at the sky,
Tells the story what you see.
Just I know.
All the people say in case,
‘Cause there is just the one blue.
We might see, maybe, same clouds at the same time.
Even if another day,
We are attached with the hope of who we are.

Selasa, 23 September 2014

Tulisan Kerinduan 5

Lagi, malam ini aku berusaha menahan diri untuk tidak menulis tentangmu, aku berusaha keras tidak menuangkan satu kata pun untukmu, tapi aku benar-benar ingin menulis untukmu. Tak peduli kamu tak akan membacanya. Tak peduli kamu akan tahuinya apalag merasakannya. Aku tidak peduli itu. Aku hanya ingin menulis yang tidak bisa aku sampaikan.
Kamu tidak akan pernah tahu bagaimana rasanya benar-benar pergi, Kamu tidak akan pernah tahu bagaimana sulitnya menahan agar airmata ini tidak jatuh berulang kali. Sekalipun kamu pernah merasakannya, aku tidaklah sekuat perasaanmu yang bisa benar-benar pergi dengan mudah.

Kamu telah mengajarkanku banyak hal, Aku belajar banyak. Tentang cinta, cita, kasih sayang, suka-duka, luka, tawa, persahabatan, perpisahan dan segala hal yang bukan dalam waktu singkat. Hampir sebagian hidupku kuhabiskan belajar dari kehidupanku ini. Kehidupan sejak aku mengenalmu.

Kamu sahabat terbaik yang pernah aku miliki, sejak awal kamu adalah semangat yang tidak pernah terkikis oleh waktu. Tapi sekarang, semua benar-benar berubah saat aku memuuskan untuk pergi.

Malam itu kamu benar, aku tidak salah atas hubungan kita selama ini. Itulah hal paling indah yang pernah kamu katakan selama aku memiliki perassaan ini. Kamu juga benar saat mengatakan aku sama dengannya karena aku memang tidak pernah menjadi diriku. AKu tidak berusaha menjadi diriku, aku hanya ingin menjadi sepertinya dan lebih baik darinya, bukan untuk diriku. Tapi untuk membuat kau percaya aku bisa lebih baik dari dia.

Dan malam itu kamu sangat benar, aku tidak bisa mengerti orang lain. Bahkan aku pun tak pernah mengerti diriku sendiri, apa kau tau? Aku hanya ingin semua orang mengerti apa yang ku mau, membuat mereka harus seperti yang ku inginkan. Menjadikan diriku penting untuk orang lain. Tanpa pernah perduli dengan perasaan oran lain. Kau benar itu semua.

Bahkan saat kau mengatakan tidak bisa pun aku masih dengan egoku.

Kenapa kau baru mengatakannya malam itu? kenapa? Apa aku terlalu buruk untuk mendapat perlakuan baik.

Selama aku memupuk perasaanku, aku yakin ia akan tumbuh dan berbuah manis pada saatnya. Aku yanng bukan siapa-siapa ini berani melangkah dan berharap banyak. Aku mungkin jahat, egois, tidak setia, tidak bertanggung jawab, tidak jujur, dan keburukan lain yang aku lakukan tapi kenapa baru malam itu aku tahu? Jika aku seburuk itu kenapa kau tidak jadi lebih baik dariku? kenapa tidak memberiku kesempatan untuk memerikan penilaian akhir yang amat baik untukku. Kenapa?  Kenapa kau tidak mengajarkanku utuk menjadi baik dari keburukanku, mengajarkan kesetiaan kejujuran, tanggung jawab dan semua kebaikan yang kau punya? kenapa kau malah membalasku? agar aku mengerti agar aku  pahamkah? itu katamu..

Tapi kenapa aku harus merasakan yang kau rasakan semestara kau tidak pernah tau, betapa sakitnya hidup bersama perasaan ini yang bertahun-tahun tidak terucapkan. Kenapa?
Bahkan aku kehilangan semua semangatku. Kau menjatuhkanku. Kau buat aku sulit bangun.

Kau tau? aku tidak akan pernah membenci dia jika kau tidak mengajariku. Kau benar, malam itu kau juga benar, Kamu yang salah.

Sekarang, aku hanya merindukanmu, merindukan sahabatku yang tidak pernah meninggalkanku, meskipun kau sahabat yang hanya tau ketika aku tertawa.
Aku sangat merindukanmu,

Sabtu, 20 September 2014

Jalan Surga



Cinta tak boleh pergi
Meski karena kekecewaan tercipta oleh diri
Karena jalan yang ditempuh
Tak selamanya bertabura bunga yang semerbak
Namun juga jalan yang penuh kerikil tajam
Cinta kita tak boleh terkikis
Mski hati sering menangis
Genggam jemariku dalam perbincangan kita
Juga dalam dekapan yang menentramkan
Agar air mata dapat terhapus
Meski estapa berkunjung tanpa ampun
Cinta tak boleh goya
Karena kita sellau bersatu dalam doa
Dan dalam doa itulah
Interaksi kita dengan Sang Pemillik Cinta
Karena dengan-Nya segala nestapa menjadi permata
Yang mengobati luka tanpa sengaja
Semoga biduk cinta kita tetap terkayuh dalam ridho-Nya
Dan dalam dekpan kasih-Nya
Selamanya.





Dikutip dari buku Tausiyah Cinta –No Khalwat Until Akad-
Jalan Surga

Entah Siapa Dan Dimana


Bagimana caranya menjelaskan rindu kepada seseorang yang entah siapa dan dimana saat ini.
Untukmu yang jauh disana, terkadang mata ini iri kepada hati, karena kau ada di hatiku namun tidak tampak di mataku.
Aku tidak memiliki alasan pasti mengapa sampai saat ini masih ingin menunggumu, meski kau tak perrnah meminta untuk ditunggu dan diharapkan.
Hati ini meyakini bahwa kau ada, meski entah dibelahan bumi mana.
Yang aku tahu, kelak aku akan menyempurnakan hidupku denganmu, disini, disisiki.
Maka saat hatiku telah mengenal fitrahnya, aku akan berusaha mencintaimu dengan cara yang dicintai-Nya.
Sekalipun kita belum pernah bertemu, mungkin saat ini kita tengah melihat langit yang sama, tersenyum menatap rembulan yang sama.
Disanalah, tatapmu dan tatapku bertemu.



Dikutip dari buku Tausiyah Cinta –No Khalwat Until Akad-


Cinta Dalam Diam



Cinta tak kan abis terungkap dalam hamparan kata
Takkkan cukup ditulis dengan lautan tinta
Karena didalamnya tersimpan banyak cerita
Antara aku, kau dan Sang pencipta
Sungguh, aku hanyalah wanita biasa
Tumbuh karena cinta, besar pun karena cinta
Aku tak bisa berdusta
Ketika cita hadirkan rasa
Kata demi kata pun terangkai tanpa sengaja
Syair pun mulai berperan di dalamnya
Membumbu indah menjadi susunan kalimat
Kala hati mulai terpikat
Bait-bait doa terpanjat syahdu
Aku bercakap dalam bisu
Aku tak tahu, inikah sesungguhnya rindu?
Deguphati mulai menderu,, haru
Sungguh,
Ku wanita biasa, manusiawi jika kuharap cinta
Tentu teriringridha dan doa, jika memang cintaku mendamba surga
Izinkanlah aku bersamanya





Dikutip dari buku Tausiyah Cinta –No Khalwat Until Akad-
Cinta Dalam Diam

Senin, 15 September 2014

Itu sudah pasti kamu

Kamu, yang aku sebut cinta pertama.

Jika saat ini aku harus bertanya tentu aku akan bertanya kenapa kamu tak pernah bisa jujur dan tulus?
Jika saat ini seribu pertanyaan muncul yang paling ingin aku jawab adalah pertanyaan darimu, apapun itu.
Jikaku harus kembali kemasalalu aku ingin sekali memperbaiki keretakkan hubungan kita.
Jika bisa ke masa itu aku ingin kau tak membenci dan tak pergi dariku.
24 Juni 2009
Jika bisa kujajaki masa itu aku ingin menjajaki masa dimana aku merasakan cintamu.
Jika aku bisa mengubah masalalu aku akan mengubah hari dimana cintaku kuungkap.
Jika aku bisa memilih lagi aku ingin tetap menjadi sahabatmu saja.


Saat ini, aku ingin...
24 Juni 2009
Jika aku harus jatuh cinta lagi tentu kepadamu.
Jika harus membuat seseorang mencintaiku tentu aku mau kamu.
Jika harus dicintai seseorang itu pasti kamu.
Jika harus berjuang tentu untukmu.
Jika harus memiliki itu kamu.
Jika harus dimiliki aku ingin dimiliki olehmu.
Jika harus sekarang aku ingin menjadi yang halal bagimu.
29 Agustus 2011
Jika aku punya seribu mimpi untuk masa depanku sudah pasti kau
prioritas hidupku.


Tapi saat ini juga,
Jika aku harus disakiti biarlah itu kamu yang melakukan.
Jika harus melupakan seseorang itu kamu.
Jika harus membenci seseorang itu kamu.



Juni 2014
Hanya karena kamu, yang kusebut cinta pertamaku.
Bukan karena kamu yang pertama atau yang paling lama.
Tapi karena perasaan ini masih sama seperti saat pertama.
Saat sepotong penggaris mulai mengukur.
Juni 2014
Sampai si monyet tak bisa berhenti.
Semua karena perasaanku.
Karena aku tidak pernah menyesal.
Tidak akan pernah.
Tapi karena kamu yang dikenalkan Tuhan.


Untuk mengajariku banyak hal.
Hanya mengajarkan bukan untuk terus bersamaku.



Maaf dan terimakasih.
Aku tahu semuanya sudah berubah.
Aku akan menemui mereka yang Tuhan hadirkan seperti menghadirkanmu.
Sampai "entah siapa dan dimana" kutemui pada saatnya.



Jumat, 12 September 2014

Semua Akan Berlalu


Malam ini bulanku sedang pergi,
Kau benar jauh dan nyata bagiku,
Malam ini bintangku telah kembali,
Pun kau amat banyak dalam tulisanku,
Ahh yaa malam ini masih dengan keheningan,
Hujan turun disudut mataku,
Ku coba bertahan bersama pecahan kerinduan,
Siapakah yang telah kita pilih,
Tentu pasti harapan terbaik,
Tak terkira apa saja yang lebih baik,
Tak akan kuhalangi,
Meski rumah ini tak kau datangi lagi,

Kapanpun semua akan datang,
Berbagi kehidupan,
Cerita apapun itu pasti akan datang,
Ingatlah semua yang telah terjadi,
Setiap langkah yang kita pilih,
Berawal dari harapan terbaik,
Letih perih,
Canda tawa,
Semua perjalanan panjang,
Banyak waktu tapi akan habis untuk penjelasan,
Tak perlu kita hindari, semua akan berlalu,
Tak perlu kita nanti, semua akan berlalu,
Sedih dan bahagia, semua akan berlalu,
Pasti semua akan berlalu.


Hy...
12 September 2014
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tiga bulan sudah setelah kedatangan dan kehadiranku hari itu. Semua masih terasa begitu akrab dengan perasaanku, masih amat dekat. Bak darah yang mengalir disekujur nadiku, itulah kenangan hari itu. Seperempat dari potongan hariku yang kulahap bersamamu. Deru kaki kuda itu masih seirama dengan detak jantungku yang semakin hari semakin mudah melemah. Kehangatan malam itu masih menyelimuti kerinduanku meski malam ini lebih dingin dari perasaanmu. Masih semua tentang yang tak pernah kuakui, aku kehilangan yang tak kumiliki, aku memikirkan keabstrakan yang benar-benar abstrak. Memang kita takkan pernah menyatu, tapi seribu penyangkalan masih pula menepis rasa ini. Semua mungkin sudah tak berarti bagimu, tak apa karena aku bukan sedang berharap tapi aku hanya sekadar tak berusaha lebih tekun untuk membuat kenangan itu bisa kutertawakan, hanya itu. Jika malam ini kamu berada disana, sampaikan pada tempat itu. Pertemuan itu adalah pertemuan yang selalu kurindukan. Meskipun aku telah pergi, aku pasti akan kesana lagi, lagi dan lagi dengan, untuk, karena atau tanpamu. Aku pasti akan datang suatu hari nanti. Semua yang berada diantara persahabatan dan perpisahan kita semoga menjadi anugerah yang tak terlupakan sepanjang hidupmu pun hidupku. Semoga diriku dan dirimu bersyukur bisa melewati masa itu.

Selasa, 09 September 2014

Sepotong Bulan Untuk Berpisah

Mengapa hanya sepotong saja,
Bisa karena kau terlalu menyukainya
Mengapa hanya semalam saja,
Bisa karena kau sangat merindukannya
Padahal setiap hari ia ada dan berasa
Sungguh kau lupa, mengapa hanya sepotong saja

Malam ini saja
Saat kau menatap bulan
Itu adalah bulan yang sama disetiap penjuru bumi
Kemana rasa syukur itu hingga kelalaian abadi dalam rindu
Harukah disetiap lapisan kulit yang menggigil kelaparan
Tentu kau lebih tahu,

Malam ini,
Saat bulan menatapmu,
Masihkah kau rasakan janji-janji yang bergelayutan
Menyusuri setiap senyum diwajahmu
Kemana saja kau jika tidak merasakannya
Tentu bulan tak kan marah juga

Malam ini,
Saat bulan semakin bersinar
Dari merahnya menjadi terang benderang
Kilauan itu menusuk dalamkah ke dasar rasa itu
Bolehkah aku gambarkan rasaku?
Di sekujur bulan yang semakin naik
Tapi sayang,
Aku harus selalu mengingat
Dalam senyumku dalam tawaku
Dalam bahagiamu
Aku mengingat
Inilah sepotong bulan yang berbeda
Sepotong bulan untuk kita
Sepotong bulan untuk berpisah




---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
dan untuk pertama kalinya aku tidak memperlihatkan setetes saja airmataku. Aku lebih dari tersenyum malam ini :)
The beauty Bloody Moon :* {}
Hy...
Photo By Nur Ismu Zakiah R


Tulisan Kerinduan 4

Tidak tau kepada siapa aku menulis, tapi aku yakin akulah yang akan membacanya berulang kali, sama seperti aku menulis sebanyak yang aku mau.
Hy...

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jika ini masih tentang kerinduan, jangankan si pelihat yang membaca aku pun sudah bosan mengulang kata kerinduan berulang kali. Jika ini masih tentang cinta, maka akkulah orang pertama yang sangat amat tidak ingin mengatakannya berulang kali. Ahh ya, sudah pasti ketika kutulis semuanya, aku sangat merindukannya.

Hari ini malam dengan bulan yang terang, bulan kedua setelah hari itu. Tuhan, tidakkah aku bersyukur akan nikmat yang selalu kau nyatakan dalam setiap hembusan nafas ini. Tidakkah aku menyadari kerinduan yang tak berujung ini hanyalah dosa yang terus menggerogoti kecintaanku terhadap-Mu. Tuhan, aku pun tidak pernah berterimakasih padahal tempatku kembali ada pada-Mu.

Sekarang aku mengerti mengapa Engkau ciptakan satu bulan yang selalu mengintari bumi yang penuh karunia-Mu ini. Sekarang aku mengerti mengapa harus aku melihat bulanterang hanya pada malam hari. Aku bahkan akan mulai mengerti mengapa untuk melihat bulan yang sempurna aku harus melewati malam-malam yang bertahap.

Malam ini, kerinduan itu tiba-tiba saja merenggut seluruh waktuku untuk memikirkannya. Tuhan, ampuni dia, tidak harus ia menanggung dosa atas kerinduan ini. Aku sudah berusaha dengan sengaja membunuh setiap kerinduan ini, aku sudah mengikis sedikit demi sedikit harapan yang kini mulai habis termakan waktu. Tuhan, terkadang aku pun menginginkan untuk tidak mencintainya lagi sekalipun itu benar-benar cinta karena-Mu.

Sungguh, sekali saja aku ingin benar-benar merasakan pergi dari drama ini. Meninggalkan setiap scene yang harus aku lewati, tapi aku pun tak ingin kehilangan bagian dari cerita ini. Egois sekali aku ini.

Bukan membuatku semakin paham. Cinta benar-benar membuatku egois menjalani hidup ini. Aku tidak pernah memahami arti dari setiap butir cinta yang semakin hari semakin menyesakkan dada ini. Aku takut, Tuhan.

Jumat, 05 September 2014

satu kata untuk dadifis'12 "dari dadifis untuk dadifis"



Very Happy 2nd Birthday Dadifis'12

2 (dua) tahun itu hanya perhitungan angka yang spesifiknya tentu terdiri dari miliaran cerrita tentang kita. Hari ini (4/9), kita kembali dikumpulkan di moment tepat dimana 2 (dua) tahun lalu kau dan aku baru saling menatap, kita baru saja hidup kembali dengan tatapan-tatapan sinis dan rasanya ahh yaa tak ramah sekali atau malah ahh yaa sungguh keramahan itu adalah sambutan paling indah hari itu.

Hari ini (4/9) kita bukanlah aku, kamu, dia, mereka, tapi kita adalah kita, dadifis'12.

Selasa, 02 September 2014

Teman Terbaik itu...

Bergaul dengan orng pintar/cerdas itu menyenangkan. mereka selalu punya jalan keluar dari kebuntuan, selalu punya cara untuk menyelesaikan segala persoalan, punya kemerdekaan perspektif.

Bergaul dengan orang arif bijaksana itu menentramkan. Mereka membawa kita ke planet lain yang mengubah semua keadaan jadi serba baik-indah-tertata-berguna-tak ada yang mubazir, yang tak pernah kita duga kalo itu memang benar-benar ada.

Bergaul dengan orang sholih itu sejuk dan menyelamatkan. Selalu punya jawaban untuk semua pertanyaan, gerak-gerik dan buah pikirannya adalah obat hati, setiap saat meminjamkan panca indera, akal, dan hatinya untuk keuliaan orang banyak. Keberadaannya adalah cahaya buat semua orang, semua selalu berorientasi pada hari keabadian.

Dan bergaul dengan kalian kudapatkan segalanya.
Salam shalihah (^_^)
Selamat berkarya...

Senin, 01 September 2014

Tuhan, Maaf Kami Sedang Sibuk

"Tuhan, maaf! kami sedang sibuk. Kami memang takut neraka, tetapi kami kesulitan mencari waktu untuk mengerjakan amalan yang dapat menjauhkan kami dari neraka-Mu, kami memang berharap surga, tapi kami hampir tak ada waktu untuk mencari bekal menuju surga-Mu."

"Tuhan, harap maklumi kami, manusia-manusia yang begitu banyak kegiatan. Kami benar-benar sibuk sehingga kami amat kesulitan menyempatkan waktu untuk-Mu."

"Tuhan, kami sangat sibuk, jangankan berjamaah, bahkan munfarid pun kami tunda-tunda. jangankan rawatib, zikir, berdoa, tahajjud, bahkan kewajiban-Mu yang 5 (lima) waktu saja sudah memberatkan kami. jangankan puasa senin-kamis, jangankan ayyaumul bidh, jangankan puasa nabi Daud, bahkan puasa Ramadhan saja kami sering mengeluh."

"Tuhan, maafkan kami!! kebutuhan kami di dunia ini masih sangatlah banyak, sehingga kami sangat kesulitan menyisihkan banyak, sehingga kai kesulitan menyisihkan sebagian harta untuk bekal kami di alam abadi-Mu, jangankan sedekah, jangankan jariah, bahkan mengeluarkan zakat yang wajib seirng kali terlupa."

"Tuhan, maafkan kami!! Kami tak sempat bersyukur. Jiwa kami begitu rakus. Kami tak berujung puas dengan nikmat-Mu, sehingga kami kesulitan mencari-cari mana karunia-Mu yang layak kami syukuri."

"Tuhan, maaf kami orang-orang sibuk. Bahkan kami kesulitan mencari waktu untuk mengerjakan amalan yang dapat menjauhkan kami dari neraka-Mu. Kami hamir tak ada waktu untuk mencari bekal menuju surga-Mu."

"Tuhan, urusan-urusn dunia kami amatlah banyak. Jadwal kami masih amatlah padat.Kami amat kesulitan menyempatkan waktu untuk mencari bekalmenghadap-Mu. Kami masih belum bisa meluangkan waktu untuk khusyuk dalam ruku', menyungkur sujud, menangis, mengiba, berdoa dan mendapatkan jiwa sedekat mungkin dengan-Mu.

"Tuhan, tolong jangan dulu Engkau menyuruh izrail untuk mengambil nyawa kami, karena kami masih teralalu sibuk."

"Tuhan, maaf kami terlalu sibuk. Padahal Engkau memerintahkan kami berwudhu untuk membasuh wajah kami yang telah penat memikirkan dunia. Padahal Engkau meminta kami bertakbir ketika jiwa kami terasa letih mencapai cita. Padahal Engkau perintahkan kami bersujud untuk meregangkan pundak kami yang telah letih memikul amanah."

"Tuhan, maaf selama ini kami terlalu sibuk,. kami terlalu sombong kepada-Mu, seolah kami tak membutuhkan-Mu. Mohon cahayai hati kamu, guyur jiwa kami dengan hidayah-Mu. Agar jiwa ini tawadhu' dihadapan-Mu. Agar jiwa kami ikhlas menurutituntunan-Mu. Agar diri ini tegar disaat yang lain terlempar. Agar jiwa initeguh disaat yang lain runtuh."

"Tuhan, maaf selama ini kami merasa sok sibuk. Padahal Engkaulah Yang Maha Sibuk. Kami seringkali telat menghadap-Mu, padahal Engkau tak pernah sekalipun telat memberi kami makan dan minum setiap hari. Kami seringkali lupa menunaikan kewajibanku kepada-Mu, padahal Engkau tak ernah sekalipun lalai mempergilirkan siang dan malam. Setiap saat keburukan kami naik disampaikan para malaikat-Mu, sementara kebaikan-Mu setiap detik tercurah kepada kami.

"Allah, tidak ada Tuhan selain Dia, yang hidup kekal lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya) tidak mengantuk dan tidak tidur..." (QS. Al Baqarah : 255)

Buku "Tuhan, maaf kami sedang sibuk", Ahmad Rifa'i Rif'an

Sajak Remote - Tere Liye

Off/On
Mute
Menu
Sleep
Timer
Stop
Freeze
Previous
Volume
Angka 0-9
Favourite

Seandainya aku bisa mengatur-atur perasaan ini persis seperti remote
Maka seseorang akan ku-cancel, reset, atau malah off  sajalah semua perasaanku padamu!


Dikutip dari buku "Dikatakan Atau Tidak Dikatakan Itu Tetap Cinta" Tere Liye

Translate

ask me?