Untukmu yang jauh disana, terkadang mata ini iri kepada
hati, karena kau ada di hatiku namun tidak tampak di mataku.
Aku tidak memiliki alasan pasti mengapa sampai saat ini
masih ingin menunggumu, meski kau tak perrnah meminta untuk ditunggu dan
diharapkan.
Hati ini meyakini bahwa kau ada, meski entah dibelahan bumi
mana.
Yang aku tahu, kelak aku akan menyempurnakan hidupku
denganmu, disini, disisiki.
Maka saat hatiku telah mengenal fitrahnya, aku akan berusaha
mencintaimu dengan cara yang dicintai-Nya.
Sekalipun kita belum pernah bertemu, mungkin saat ini kita
tengah melihat langit yang sama, tersenyum menatap rembulan yang sama.
Disanalah, tatapmu dan tatapku bertemu.
Dikutip dari buku Tausiyah Cinta –No Khalwat Until Akad-
0 komentar:
Posting Komentar