Takkkan cukup ditulis dengan lautan tinta
Karena didalamnya tersimpan banyak cerita
Antara aku, kau dan Sang pencipta
Sungguh, aku hanyalah wanita biasa
Tumbuh karena cinta, besar pun karena cinta
Aku tak bisa berdusta
Ketika cita hadirkan rasa
Kata demi kata pun terangkai tanpa sengaja
Syair pun mulai berperan di dalamnya
Membumbu indah menjadi susunan kalimat
Kala hati mulai terpikat
Bait-bait doa terpanjat syahdu
Aku bercakap dalam bisu
Aku tak tahu, inikah sesungguhnya rindu?
Deguphati mulai menderu,, haru
Sungguh,
Ku wanita biasa, manusiawi jika kuharap cinta
Tentu teriringridha dan doa, jika memang cintaku mendamba
surga
Izinkanlah aku bersamanya
Dikutip dari buku Tausiyah Cinta –No Khalwat Until Akad-
Cinta Dalam Diam
0 komentar:
Posting Komentar