Senin, 01 September 2014

Tuhan, Maaf Kami Sedang Sibuk

"Tuhan, maaf! kami sedang sibuk. Kami memang takut neraka, tetapi kami kesulitan mencari waktu untuk mengerjakan amalan yang dapat menjauhkan kami dari neraka-Mu, kami memang berharap surga, tapi kami hampir tak ada waktu untuk mencari bekal menuju surga-Mu."

"Tuhan, harap maklumi kami, manusia-manusia yang begitu banyak kegiatan. Kami benar-benar sibuk sehingga kami amat kesulitan menyempatkan waktu untuk-Mu."

"Tuhan, kami sangat sibuk, jangankan berjamaah, bahkan munfarid pun kami tunda-tunda. jangankan rawatib, zikir, berdoa, tahajjud, bahkan kewajiban-Mu yang 5 (lima) waktu saja sudah memberatkan kami. jangankan puasa senin-kamis, jangankan ayyaumul bidh, jangankan puasa nabi Daud, bahkan puasa Ramadhan saja kami sering mengeluh."

"Tuhan, maafkan kami!! kebutuhan kami di dunia ini masih sangatlah banyak, sehingga kami sangat kesulitan menyisihkan banyak, sehingga kai kesulitan menyisihkan sebagian harta untuk bekal kami di alam abadi-Mu, jangankan sedekah, jangankan jariah, bahkan mengeluarkan zakat yang wajib seirng kali terlupa."

"Tuhan, maafkan kami!! Kami tak sempat bersyukur. Jiwa kami begitu rakus. Kami tak berujung puas dengan nikmat-Mu, sehingga kami kesulitan mencari-cari mana karunia-Mu yang layak kami syukuri."

"Tuhan, maaf kami orang-orang sibuk. Bahkan kami kesulitan mencari waktu untuk mengerjakan amalan yang dapat menjauhkan kami dari neraka-Mu. Kami hamir tak ada waktu untuk mencari bekal menuju surga-Mu."

"Tuhan, urusan-urusn dunia kami amatlah banyak. Jadwal kami masih amatlah padat.Kami amat kesulitan menyempatkan waktu untuk mencari bekalmenghadap-Mu. Kami masih belum bisa meluangkan waktu untuk khusyuk dalam ruku', menyungkur sujud, menangis, mengiba, berdoa dan mendapatkan jiwa sedekat mungkin dengan-Mu.

"Tuhan, tolong jangan dulu Engkau menyuruh izrail untuk mengambil nyawa kami, karena kami masih teralalu sibuk."

"Tuhan, maaf kami terlalu sibuk. Padahal Engkau memerintahkan kami berwudhu untuk membasuh wajah kami yang telah penat memikirkan dunia. Padahal Engkau meminta kami bertakbir ketika jiwa kami terasa letih mencapai cita. Padahal Engkau perintahkan kami bersujud untuk meregangkan pundak kami yang telah letih memikul amanah."

"Tuhan, maaf selama ini kami terlalu sibuk,. kami terlalu sombong kepada-Mu, seolah kami tak membutuhkan-Mu. Mohon cahayai hati kamu, guyur jiwa kami dengan hidayah-Mu. Agar jiwa ini tawadhu' dihadapan-Mu. Agar jiwa kami ikhlas menurutituntunan-Mu. Agar diri ini tegar disaat yang lain terlempar. Agar jiwa initeguh disaat yang lain runtuh."

"Tuhan, maaf selama ini kami merasa sok sibuk. Padahal Engkaulah Yang Maha Sibuk. Kami seringkali telat menghadap-Mu, padahal Engkau tak pernah sekalipun telat memberi kami makan dan minum setiap hari. Kami seringkali lupa menunaikan kewajibanku kepada-Mu, padahal Engkau tak ernah sekalipun lalai mempergilirkan siang dan malam. Setiap saat keburukan kami naik disampaikan para malaikat-Mu, sementara kebaikan-Mu setiap detik tercurah kepada kami.

"Allah, tidak ada Tuhan selain Dia, yang hidup kekal lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya) tidak mengantuk dan tidak tidur..." (QS. Al Baqarah : 255)

Buku "Tuhan, maaf kami sedang sibuk", Ahmad Rifa'i Rif'an

0 komentar:

Posting Komentar

Translate

ask me?