Bukan suatu maslah jika kita mau untuk berusaha meskipun hal itu akan sangat membuat kita merasa tidak nyaman bahkan lelah. Kau tahu rasanya wortel? ya seperti rasa sirsak. Kemarin aku meneguk segelas jus wortel dan rasanya murni sekali rasa wortel. Tidak berubah sedikitpun dari rasa wortel yang dimakan para kelinci. Tapi hari ini aku mengemas jus wortel yang baru. Dengan campuran perasan jeruk didalamnya. Kau tahu? Rasanya berubah hampir 360 derajat. Seperti rasa semangka. Seperti itulah perasaanku saat ini. Aku telah mengemasnya dengan campuran rasa bahagia yang dihadiahkan dari para pemberi bahagia. Kamu. Seperti itu pula rasanya, berubah!
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
66% aku telah berhasil memasarkan kemasan-kemasan dari setiap bungkus perasaanku. Aku mulai membaginya untuk seluruuh anggota hidupku, bukan hanya aku saja tapi kepada para pelestari kebahagiaan.
Awalnya aku sangat cemas, mana mungkin bisa kurasakan segar asli dari wortel yang hanya bercampur dinginnya kerasan tetes-tetes air, sengaja kutambahkan air. Agar bisa sedikit saja kurasakan manis itu secara langsung. Padahal aku tahu pada saatnya wortel itu akan memberikan pertumbuhan yang baik bagi mata ini. Tapi sungguuh aku tidak mau mengecap wortel tanpa pemanis buatan itu. Aku sungguh tahu rasanya wortel itu.
Kemarin pun aku masih saja ragu, mana mungkin aku bisa meneguk jus wortel itu lagi stelah kubayangkan rasanya berulang kali memakan wortel yang sengaja dimasak. Lalu aku menambahkan pemanis lainnya, gula! tentu saja semakin membuatku berharap bahwa wortel itu akan senikmat jus mangga. Yang tidak hanya vitaminnya yang terasa tapi juga manisnya yang langsung terecap lidah.
Tapi hari ini aku sungguh amat yakin untuk meneguk jus wortel. Kata penjualnya, jus wortel campur jeruk itu enak. Ya, saya yakin itu enak, maka kupesan satu. Keraguan masi menyelinuti lidah ini, apa aku bisa menguknya tanpa gula, tanpa susu? Ahh, aku rasa aku perlu keduanya untuk mengurangi beban lidah ini mengantarnya ke peraduan berikutnya.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jangan cemaskan aku! Cemaskan saja dirimu, cemaskan hatimu!
Aku bukan ingin berpura-pura tegar disini, tapi aku ingin kuat dengan kerapuhan ini.
Hy...
Senin, 25 Agustus 2014
Cemaskan Dirimu Cemaskan Hatimu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar