Disana adakah kedamaian yang kau cari? dapatkah keramaian itu lupakanku dari ingatanmu? sungguh aku menulis untuk seseorang yang tak akan membaca tulisanku...
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Aku sudah tidak butuh hatimu yang megah itu, aku bahkan tidak ingin perasaan ini bersemayam lebih lama lagi di tempatmu. Semua terasa kosong bagiku. Harimu, hatimu, bahkan hidupmu sudah hilang dari pikiranku. Sudah tak ada sedikit waktu lagi untuk mengukir mimpi-mimpi kita dulu. Aku pasti terkesan tidak ramah. Dan ini bukan aku. Tapi biar bagaimanapun aku harus melakukan ini. Sekalipun aku sedang benar, aku akan tetap salah, bukan? Lalu untuk apa aku posisi itu jika akan membuatku tetap asing bagimmu. Aku memkasakan diriku untuk berpura-pura salah, berpura-pura menyakiti orang lain padahal aku menyakiti diriku sendiri, perasaanku.
Aku senang seperti ini saat aku bisa menulisakna semua yang ttidak akan pernah kau baca. Aku disini bisa merasakan kebahagiaan meskipun hany adengan setiap butiran airmata yang menjadi tintaku untuk menuliskan tentangmu. Aku bisa melakukannya semauku tanpa pernah kau tahu apa yang kutuliskan. tanpa pernah harus kau tahu apa yang aku rasakan. Aku tidak bisa berpura-pura bahagia sementara aku selalu berusaha tetap bertahan dengan perasaanku. Bermanja dengan waktu yang akan menyembuhkan luka pedihku.
Entahlah, kata-kataku menetes begitu saja. Tanpa aku usaikan ia pun terus menetes sampai bagian terakhirnya. Aku hanay tidak tahu harus menulis tentang siapa selain tentangmu. Tapi jangan kira aku hanya diam menunggu waktu mengantarkan paket baru yang isinya akan lebih banyak tawa daripada kesedihan.
Hy...
Selasa, 26 Agustus 2014
Paket yang Kutunggu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar