Sabtu, 23 Agustus 2014

Sungguh Aku Tidak Mengerti

Hari itu, aku dihadapkan dengan dua pilihan

Sayangnya hari itu, aku sama sekali belum fasih berbicara
Ahh, tidak tahu bagaimana harusnya memilih
Sungguh aku tidak mengerti
Padahal banyak sekali pemotivasi
Hari itu, hanya hari itu

Bukan ingin berandai-andai
Tapi hari itu, yang aku tahu hanya satu
Memilih tetap dengan semangatku
Ahh, ternyata semua itu obsesi semata
Memilih karena ego belaka
Sayangnya hari itu, aku benar-benar cepat memutuskan
Aku bahkan tidak tahu mengapa harus kuputuskan
Sungguh aku tidak mengerti
Aku bahkan tidak beralasan cukup kuat

Baru saja aku berpikir lebih terang
Mengapa bisa perasaan itu mengalahkannya
Bagaimana bisa aku memilihnya
Sungguh aku tidak mengerti
Semuanya terjadi hari itu

Hanya dengan mengatakan aku tak bisa
Aku membuat kesalahan besar
Perjuangannya aku kalahkan dengan perjuanganku
Hari itu, aku memilih setia pada keabstrakan
Bertahan dengan ilusi tentang dia yang kucintai
Melepaskan ketulusan dia yang mencintaiku
Ahh, rasanya baru kemarin
Sungguh aku tidak mengerti
Haruskah berlari membawa rasa malu ini

Bukankah edelweis itu cantik
Membayangkannya saja sangat indah
Aroma bahagia yanng harusnya dalam dekapan
Hari itu, bisa saja sempurna
Menyempurnakan segala setiap kebahagiaan
Sungguh aku tidak mengerti
Apa yang baru saja kulewati ini
Padahal tidak akan pernah terulang

Batu dengan butiran emas berkilau 
Ntah darimana asalnya tapi pasti adanya
Kokoh nan indah
Bersinar dan menyinari apapun itu
Hari itu, dingin malam yang begitu nyaman
Pagar membatasi dinding-dinding kerinduan
Ahh, rasa takut yang berlebihan
Hari itu, aku membiarkannya begitu saja

Siapa sangka, guratan senyum ketulusan
Mengantarkan pesan 
Aku tersipu
Hari itu, angin menyapu semua kepastian
Sungguh aku tidak mengerti
Aku membiarkannya pergi

Hy...
Memilih itu memang soal keabstrakan tapi konsekuensinya akan memberikan banyak pelajaran.


0 komentar:

Posting Komentar

Translate

ask me?